Sumber Vitamin D yang Baik, Suplemen/Sinar Matahari?

Tubuh membutuhkan vitamin D untuk membantu menyerap kalsium dari usus. Kalsium diperlukan untuk membantu membentuk tulang sehingga membuat Anda kuat dan sehat.

Kekurangan vitamin D dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk meningkatnya angka pengeroposan tulang atau bahkan osteomalacia (tulang lunak) pada orang dewasa dan rakhitis (kelainan perubahan bentuk tulang) pada anak-anak.

Kebanyakan orang bisa mendapatkan cukup vitamin D melalui makanan dan paparan sinar matahari. Makanan tertentu seperti salmon, tuna, mackerel, hati sapi, dan kuning telur, susu, sereal, dan jus jeruk, namun beberapa orang berisiko lebih besar mengalami rendahnya kadar vitamin D, contoh vegan. Banyak yang memiliki kadar vitamin D rendah karena menghindari makanan yang kaya vitamin D.

dr. Dini Hidayat, Sp.OG, K. seorang pakar kesehatan di Kota Bandung mengatakan "Dalam keadaan “alami”, vitamin D  diperoleh melalui paparan sinar matahari yang dihasilkan oleh sel-sel kulit. Tubuh menciptakan vitamin D dari sinar matahari langsung pada kulit saat berada di luar ruangan. Saat terkena sinar matahari, kulit Anda dapat memproduksi vitamin D sendiri. Energi matahari mengubah bahan kimia di kulit Anda menjadi vitamin D3 yang dibawa ke hati dan kemudian ginjal untuk diubah menjadi vitamin D aktif"

Banyak orang berpikir bahwa penggunaan tabir surya menyebabkan kekurangan vitamin D. Faktanya, menurut dr. Dini "Orang yang menggunakan tabir surya setiap hari bisa menjaga kadar vitamin D-nya" karena tabir surya SPF 15 menyaring 93 persen sinar UVB, SPF 30 menyaring 97 persen, dan SPF 50 menyaring 98 persen. Sehingga penggunaan tabir surya tetap menyisakan 2 hingga 7 persen UVB matahari mencapai kulit Anda.

dr. Dini juga menyampaikan cara lain untuk mendapatkan vitamin D adalah dengan mengonsumsi suplemen. Umumnya direkomendasikan untuk orang-orang dengan masalah penyerapan lemak, intoleransi  laktosa, alergi susu atau  dengan kondisi medis tertentu yang menghalangi mereka untuk keluar rumah. Anda harus berhati-hati untuk tidak meningkatkan kadar vitamin D terlalu tinggi dengan menggunakan suplemen dalam dosis besar dan jangka waktu lama. Jangan mengonsumsi lebih dari 100 mikrogram vitamin D sehari karena bisa berbahaya. Beberapa efek samping dari terlalu banyak mengonsumsi vitamin D antara lain lemas, mulut kering, mual, muntah, dan lain-lain.

Peningkatan vitamin D dalam jumlah besar secara tiba-tiba karena suplemen yang dikonsumsi dapat menyebabkan penyerapan kalsium yang berlebihan dalam darah (hiperkalsemia) dan membebani hati dan ginjal secara berlebihan.

Kesimpulannya adalah, vitamin D yang dihasilkan tubuh dari sinar matahari sangat penting untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup. Meskipun kadar vitamin D yang berasal dari paparan sinar matahari lebih rendah dibandingkan suplemen, namun kadarnya bertahan lebih lama di sistem tubuh. Sebaliknya, suplemen vitamin D menawarkan peningkatan kadar vitamin yang lebih cepat, namun tubuh membersihkannya lebih cepat.

Untuk kebutuhan Vitamin D saat hamil, anda dapat berkonsultasi lebih lanjut ke dr. Dini di Apotik Atoz TKI III Bandung.

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !